Kamis, 02 Juni 2016

Ngebolangs ke Belitung 3D2N (28 – 30 Mei 2016)

Trip kali ini sebenarnya sudah gw dan keluarga rencanain pada bulan desember 2015 ( wow lama banget ya), sambil iseng – iseng ngobrol bareng istri, tercetuslah kata Belitung.

Tanpa pikir panjang lebar gw langsung berselancar didunia maya untuk cari tau semuanya tentang Belitung, baik itu harga tiket pp pesawatnya, tempat nginap yang bagus dan nyaman disana sampai dengan pemandu wisatanya disana.

Emang rezeki anak soleh, ternyata lagi ada promo wisata Belitung 3D2N & 4D3N disalah satu situs online dimana gw dapat harga murah perorangnya, dan kebetulan gw ambil yang paket 3D2N ( bagi gw sudah cukup untuk explore Belitung).

Belitung adalah sebuah daerah wisata yang lagi hitz banget yang sering gw dengar, dan akhirnya kesampean juga kesana yuhuyyyy.

Hari Pertama (Sabtu, 28 Mei 2016)

Kebetulan gw PP kebelitung pake Pesawat Garuda menuju kesana , secara berangkatnya pesawat yang gw tumpangi sekitar jam 6.50 pagi. Jadi pagi – pagi buta gw harus sudah bangun dan terutama sih krucil yang kalau dibangunin agak susah, dan Alhamdulillah karena malamnya sih krucil sudah dibilangin pada saat pas dibanguninnya untuk mandi dan segalanya pun gampang (anak pintar) hehehe.

Sesampai di Bandara Soekarno Hatta terminal 2F pukul 06.30 pagi, kebetulan pesawat gw pukul 06.50 – 07.55 kalau sesuai jadwal. Selesai cek in sana sini, masukin koper ke bagasi pesawat. Tepat pukul 07.55 pagi pesawat take off dan tiba di Bandara Hanandjoeddin Tanjung Pandan . Sesampainya di bandara, gw sudah disambut dan dijemput oleh para guide (Mas Agus dan team)yang akan mengantarkan gw sekeluarga untuk keliling berlibur selama 3D2N.

Selepas keluar dari bandara, dengan mata tanpa berkedip gw bingung ternyata jalanan disana sepi banget,kalau kaga salah setiap 1 km cuma lewat mobil satu. Dan itupun mobil jarang lebih banyak sepeda motor yang lewat. Bahkan jarak rumah satu dengan yang lainya jauh – jauh banget, dengan setiap rumah halaman perkarangannya masih luas banget.
Andai di Kota ku Jakarta seperti ini juga ya, sesampainya di pusat kota dekat bundaran Tugu Batu Satam, kita sarapan dulu di tempat makan khas belitung yang ada di simpang lima kota Tanjung Pandan yaitu Mie Belitung / Soto Belitung & Secangkir Kopi ( Kedai Mak Jannah- sejak 1970) & Waroeng Kopi Ake.
Selesai sarapan dan minum kopi pembuka kita langsung go’es menuju penginapan di Mitra Belitung untuk drop barang saja dan melanjutkan untuk pergi mengexplore wilayah Belitung Timur. Dan tempat wisata pertama yang gw kunjungin adalah Vihara Dewi Kwan Im.
Vihara ini merupakan tempat bersejarah yang dibangun pada tahun 1747, meskipun telah mengalami renovasi beberapa kali namun tidak mengurangi nilai historis pada bangunan ini (sumber mba google).
Dari vihara lanjut ke Pantai Burung Mandi, Pantai Burung Mandi berbeda dengan pantai umumnya di Belitung Timur, pantai ini tidak memiliki batu granit. Pantai ini menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Belitung Timur. Uniknya, lokasinya berada di kaki bukit yang sama namanya dengan pantai yaitu Burung Mandi.
Dari Pantai Burung Mandi lanjut ke Pantai Serdang, Hampir kebanyakan disemua pantai selalu di jumpai pohon kelapa di sekitar pantai. Namun disepanjang pantai ini agan - agan akan menjumpai pohon-pohon pinus yang tumbuh berderet tertata rapi. Sehingga suasana pantai terkesan, teduh dan sejuk apalagi sambil minum buah kelapa…ajip deh pokoknya. Membuat agan – agan betah berlama lama di pantai ini. Uniknya pantai ini juga terlihat dari adanya parkir perahu perahu nelayan yang ada di bibir pantai yang tertata rapi oleh para nelayan.
Dari Pantai Serdang perjalanan dilanjutkan ke Kampung Ahok, Salah satu obyek wisata yang bisa dikunjungi saat ke Belitung Timur adalah Rumah Panggung di Kampung Ahok yang terletak di Desa Gantong. Dan didepan rumah panggung ini berdiri rumah kediaman Bpk. Ahok.
Dari Kampung Ahok dilanjutkan lagi ke Museum Kata, Ini merupakan museum kata yang pertama di Indonesia, dan mungkin satu-satunya di negeri ini. Pada saat gw kesini kebetulan museumnya sedang dipugar sehingga gw hanya bisa melihat – lhat dan berphoto narzis hanya diluarnya aja. Di bagian tengah museum ini ada kedai kopi kecil yang dinamakan “Warkop Kupi Kuli”. Jangan lupa mampir kekedainya sambil ngupi & beli oleh – oleh kopinya.
Lanjut dari Museum Kata perjalanan dilanjutkan ke SD Muhammadiyah Laskar Pelangi, Sekolah Laskar Pelangi berdiri di tanah tanpa ubin, berdinding kayu berlubang. Sekolah Laskar Pelangi gambaran sekolah dengan fasilitas sangat minim dan sangat kurang ideal.

Namun, banyak sekali pesan moral dan semangat hidup pantang menyerah yang agan – agan saksikan dari film ini. Laskar Pelangi bukan hanya menginspirasi semua orang, tetapi telah menunjukkan kepada kita bahwa fasilitas sekolah yang apa adanya atau biasa-biasa saja telah mampu melahirkan peserta didik yang luar biasa.

Dan wisata terakhir hari ini adalah Pantai Tanjung Pendam, Pantai Tanjung Pendam berada di pusat kota Tanjungpandan, dipantai ini lah agan – agan bisa melihat sunset sambil makan malam.

Trip hari pertama akhirnya selesai, dengan muka capek tapi senang akhirnya gw pun pulang menuju hotel ( BW Suite Hotel )dengan kondisi sampai hotel sudah malam karena seharian full gw ngubek – ngubek daerah Belitung Timur.

Hari Kedua (Minggu, 29 Mei 2016)

Wisata hari kedua di Belitung sesuai jadwal gw rencananya akan hopping island dan snorkeling, uda kaga sabar sepertinya untuk melihat keindahan bawah laut pulau Belitung dan mengexplore semua pulau yang ada di Belitung.

Tepat pukul 08.00 wib, gw dan keluarga dijemput dilobby hotel sehabis sarapan , dengan persiapan yang sudah dibawa didalam tas pastinya. Sebelum snorkeling gw diajak dulu ke Pantai Bukit Berahu, Pintu masuk ke Pantai Bukit Berahu memang melalui hotel dan area pantainya menjadi bagian hotel.

Untuk menuju ke pantai ini agan – agan harus melewati deretan anak tangga yang harus ditapaki untuk turun menuju ke tepian Pantai Bukit Berahu. Sejumlah gazebo / balai benggong disediakan di kiri kanan tangga bagi pengunjung yang ingin beristirahat sejenak bila merasa lelah.
Sampai di bawah gw melihat sederetan rumah panggung di tepian. Pantai Bukit Berahu yang menjadi bagian dari hotel, dengan pemandangan langsung ke pantai, dan jaraknya pun dekat ke bibir pantai. Hotel ini bisa jadi pilihan tempat buat menginap kalau agan – agan mau ke Belitung.
Dari Pantai Bukit Berahu akhirnya sampailah tujuan utama gw yaitu snorkeling, untuk menikmati sensasi snorkling di Pulau Lengkuas cukup mudah, agan - agan hanya perlu menyewa perahu nelayan (boat) di pantai Tanjung Kelayang-Belitung dengan harga yang juga relatif terjangkau menurut gw. Selain itu jangan lupa untuk menyewa jaket pelampung serta peralatan snorkelingnya. Peralatan-peralatan ini bisa ditemukan dengan mudah di tepi pantai Tanjung Kelayang.

Sebelum ke pulau Lengkuas, agan – agan akan melewati beberapa pulau – pulau kecil diantaranya Pulau Burung, Kenapa disebut Pulau Burung ???Bukan karena terdapat banyak burung bertenger disana akan tetapi ada batu granit besar yang ujung nya menyerupai patuk burung, makanya warga disana menyebutnya pulau Burung.

Dari Pulau Burung kita akan melewati Pulau Pasir, Pulau Pasir ini hanya ada apabila air laut surut dan kalau air laut pasang pulau ini tidak akan terlihat. Dengan pasirnya yang putih dan halus membuat gw dan keluarga sangat terkesan dan semangat banget buat bermain dan berenang di pulau ini, apalagi ditemanin dengan bintang laut…hehehe, ini pulau terasa milik sendiri.
Setelah asik main air di Pulau Pasir, perjalanan dilanjutkan ke Pulau Batu Berlayar.
Kenapa disebut Pulau Batu Berlayar ??? karena dipulau ini ada batu granit besar yang sangat mirip seperti layar perahu. Setelah berphoto – photo narziz dipulau ini, perjalanan dilanjutkan ke Pulau Lengkuas.
Pulau Lengkuas merupakan salah satu pulau terbesar dari sederetan pulau-pulau kecil yang terdapat di perairan Belitung. Meski cukup jauh di banding pulau-pulau lain, tetapi Pulau Lengkuas tetap menjadi salah satu tujuan wisata paling favorit di Belitung. Selain karena keindahan pantai, dan pesona mercusuar tua yang ada di tengahnya, snorkeling adalah daya tarik luar biasa di pulau ini.
Spot snorkeling di Pulau Lengkuas memang menawarkan sensasi yang mengagumkan dan di lokasi ini selain air yang bening serta ombak yang relatif tenang, agan –agan akan disuguhi pemandangan bawah laut berupa ikan-ikan kecil aneka warna dalam jumlah yang sangat banyak.
Cukup dengan membawa dan melemparkan makanan sisa sejenis snack, roti, atau nasi di dalam air dalam hitungan menit ribuan ikan-ikan akan mengerumuni agan –agan, terutama buat agan – agan yang bawa anak kecil pasti suka banget.

Setelah cukup lama bergosong – gosong ria dan snorkeling, perjalanan dilanjutkan ke Pulau Kepayang dan Pulau Tanjung Tinggi, Pantai Tanjung Tinggi merupakan tempat syutingnya film Laskar Pelangi, sehingga banyak orang bilang atau sebut nama pantai ini dengan sebutan Pantai Laskar Pelangi.

Pantai Tanjung Tinggi merupakan tempat yang asik buat foto-foto atau buat sekedar berenang santai serta melihat sunset.
Setelah asik hopping island dan snorkeling. Tidak terasa ternyata waktu sudah mulai malam dan perutpun sudah mulai bernyanyi ria.
Menutup kecerian dihari kedua ini, Rumah Makan Belitong Timpo Duluk adalah pilihan yang tepat, konon menurut sejarahnya Inspirasi rumah makan ini ia (Isyak Meirobie)dapat ketika membeli aset rumah tradisional Belitung dengan arsitektur yang masih bagus. Rumah tradisional inilah kemudian yang dijadikan RM Belitong Timpo Duluk.
Isyak memang dikenal sebagai salah satu tokoh masyarakat Belitung. Melalui rumah makan ini ia berharap nantinya wisatawan termasuk para pemuda pemudi bisa melihat kehidupan masyarakat belitung di masa lalu. Menariknya, rumah tradisional tersebut ternyata sudah berdiri antara tahun 1945- 1950. Kini selain dijadikan rumah makan aset tersebut, kini akan dilestarikan untuk dijadikan cagar budaya termasuk museum mini tradisional Belitung.

Kini Rumah tradisonal ini pun sudah menjadi objek wisata baru di Belitung. Desain interior rumah makan ini akan membuat agan – agan seakan hidup ditengah kehidupan Belitung tempo dulu.

Karena sudah kenyang perjalanan hari kedua ini ditutup dengan membeli oleh – oleh khas Belitung, setelah puas cari oleh – oleh gw pun diantar kembali menuju hotel buat istirahat.

Hari Ketiga (Senin, 30 Mei 2016)

Tema hari ketiga adalah City Tour Tanjung Pandan, untuk memaksimalin waktu hari ketiga yang hanya setegah hari aja karena pesawat pulang kami pukul 12.20 wib, setelah sarapan pagi dihotel dan sekalian langsung check out menuju bandara kami pun dijemput oleh team mas agus untuk dibawa melihat langsung Rumah Adat Belitung , Rumah Adat Belitung bernama Rumah Panggong, adalah rekonstruksi kreativitas arsitektur Belitung yang kental dengan aliran dan ciri khas Melayu.

Berupa rumah panggung terbuat dari kayu, tetapi menggunakan arsitektur gaya lama. Di dalam rumah terdapat beberapa artefak seni dan kebudayaan masyarakat Belitung, seperti pakaian adat dan perangkat tradisional upacara perkawinan.

Memang rumah ini adalah bagunan baru, karena sekian banyak rumah adat Belitung nyaris sudah tidak bisa ditemukan lagi. Akan tetapi dengan dibangunnya bangunan Rumah Adat Belitong ini, semua orang bisa mengetahui seperti apa sebenarnya Arsitektur Rumah Adat Belitong ini. Dan yang paling penting adalah Danau Kaolin.

Danau Kaolin adalah sebuah danau yang memiliki warna daratan yang putih bersih dan air yang berwarna biru menyala, danau terbentuk dari bekas tempat pertambangan Kaolin yang telah ditinggalkan dan semesta alam menyempurnakan dengan keindahannya. Sedikit pengetahuan tentang Kaolin. Kaolin adalah suatu mineral sebagai bahan industri seperti kosmetik, kertas, makanan, pasta gigi.
Untuk berkunjung ke danau ini akan lebih nyaman apabila waktu pagi hari ataupun sore hari, karena siang hari akan panas dan jarangnya pepohonan lebat.
Dan jangan lupa, agan - agan klo mau kebelitung mesti coba yg namanya mie atep, kata orang sih klo belom nyoba mie ini belom kebelitung...hehehe. Mungkin itulah sedikit cerita gw tentang ngebolangs kemaren ke Belitung. Mohon maaf apabila kurang bagus...Hehehe.

02 Juni 2016

#mamansumantri

Ditulis sambil nguap trus